post-image

Universitas Ngurah Rai Lahirkan Empat Doktor dalam Satu Semester

  

Kualifikasi doktor pertama diraih oleh I Made Artana, SH., MH., yang menjabat Kaprodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UNR.  Artana berhasil menyelesaikan Ujian Terbuka Program Doktor pada Jumat, 10 Juni 2022 di Graha Wiyata Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya dan Meraih Gelar Doktor Ilmu Hukum Pidana.

 

Beberapa hari berselang, Wakil Dekan Fakultas Hukum UNR Cokorda Gede Swetasoma, SH., MH., menyusul pada perguruan tinggi yang sama dengan Dr. Made Artana. Kedua dosen hukum ini memperkaya variasi bidang keilmuan. Karena Cokorda Gede Swetasoma berlabel Doktor Ilmu Hukum Perdata.

Cok Carlo--sapaannya- berhasil menyelesaikan Ujian Terbuka Program Doktor dengan judul Disertasi "Hakikat Kedudukan Hukum Wanita Dalam Sistem Pewarisan Masyarakat Adat Bali Berdasarkan Dengan Era Kesetaraan Gender" pada Kamis, 23 Juni 2022.

 

Seolah berkompetisi dengan sehat, Rabu 13 Juli 2022, giliran Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) UNR Drs. I Wayan Astawa, SH., MAP., sukses melewati Ujian Terbuka Program Doktor.

Ia menyajikan disertasi berjudul "Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Pada Eksistensi Awig-Awig Dalam Pelestarian Subak di Kecamatan Sukawati dan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar Bali". Astawa pun berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi dari Untag Surabaya.

 

Terbaru, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNR Dr. Putu Gede Denny Herlambang, ST., MM., juga berhasil menyelesaikan Ujian Terbuka Program Studi Ilmu Doktor Manajemen  Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Jumat 15 Juli 2022 dan Meraih gelar Doktor Manajemen.

 

Dengan demikian, seluruh Fakultas dan Program Pascasarjana UNR dipimpin oleh pejabat berkualifikasi S3 atau doktor. "Tentu ini prestasi yang sangat membanggakan," kata Rektor UNR Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., ditemui di Kampus UNR Jalan Padma, Penatih, Denpasar, Jumat (15/7).

 

Dengan sisa senyum yang masih merekah, rektor perempuan pertama di perguruan tinggi swasta tertua kedua di Bali ini mengaku, kini kampus yang dipimpinnya itu memiliki banyak doktor.

 

Secara presentase, Tirka Widanti terus menggenjot agar tenaga pendidik di UNR berlomba mempercepat proses dokotornya guna menjawab tantangan dan kepercayaan masyarakat.

 

Ditanya target berikutnya, Tirka Widanti tidak mau muluk-muluk. Setelah sukses mencatat rektor empat doktor awal semester tahun 2022 ini, selanjutnya ia menargetkan lahir doktor-doktor baru khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNR. 

 

"Saya ingin di setiap fakultas khususnya, FEB dan FST makin banyak doktornya. Yang sedang berproses (S3) juga sudah banyak. Harus jaga semangat. Semoga cepat tuntas," pinta Tirka Widanti.

 

Ia berharap, meningkatnya kompetensi tenaga pendidik, berjalan lurus dengan kualitas pendidikan di UNR. Sehingga masyarakat menjadikan UNR sebagai pilihan utama melanjutkan pendidikan tinggi.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Jagadhita, selaku badan hukum penyelenggara pendidikan UNR Dr. Dra. AA Gde Raka, M.Si., juga tak kalah gembiranya.

 

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar ini mengaku bangga dengan semangat yang ditunjukkan para dosen UNR.

 

Sebagai bentuk motivasi, kata AA Gde Raka, Yayasan Jagadhita memberikan bantuan Rp 50 juta bagi setiap dosen yang sedang menempuh S3.

 

"Bantuan ini tampaknya disambut baik oleh dosen kami. Namun kami belum puas karena target kami semua dosen UNR harus doktor," tegasnya.

 

Menurut dia, jika seseorang memilih dosen sebagai profesinya, maka, mau tidak mau harus berusaha maksimal meraih guru besar atau minimal doktor.

 

"Dosen ini kalau diibaratkan lulusan Akademi Militer/Kepolisian pasti targetnya jadi jenderal. Jadi kita persiapkan semuanya karena S2 sudah tidak memenuhi standar lagi," kata AA Gde Raka memungkasi. (Gde)